Sesuai dengan tugas utamanya, salah satu dosen Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Unimus menjalankan Catur Dharma perguruan tinggi. Kali ini kegiatan diarahkan pada kelanjutan hasil penelitiannya. Sebagai mitra pengabdian, pada 13 Mei 2017 lalu, Yesika Maya Ocktarani, M.Hum berbagi hasil penelitiannya kepada kelompok PKK di RT 07/RW 07 Pudakpayung Semarang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan antusiasme yang tinggi meski dalam kondisi yang sederhana di salah satu rumah warga. Dalam kesempatan tersebut, setelah rangkaian arisan selesai, Ibu Yesika membuka sesi diskusi dengan pertanyaan “Siapa yang ingat saat masih balita?”. Mayoritas ibu-ibu kemudian menjawab lupa, namun ada yang menyampaikan bahwa masa kecilnya lebih sering dengan asisten rumah tangga. Selanjutnya, Ibu Yesika memaparkan tentang penelitian terbarunya, bahwa lingkungan sangat berperan terhadap pemerolehan Bahasa.

Dalam ilmu Bahasa terdapat teori yang umum berlaku bagi setiap anak di dunia, bahwa tiap anak mempunyai tahapan yang sama dalam pemerolehan Bahasa. Namun yang membedakan adalah, bagaimana seorang anak kemudian memperoleh exposure dari lingkungannya. Tentu saja lingkungan terdekat anak adalah keluarga. Sehingga, pengetahuan keluarga tentang bagaimana memberikan lingkungan kebahasaan yang tepat dan memadai menjadi sangat penting.
Saat kegiatan dilaksanakan, seluruh peserta aktif berdiskusi. Sehingga selain diskusi, dibagikan juga handout tentang pemerolehan bahasa anak, dan diakhiri dengan tanya jawab. Keseruan juga bertambah, saat disediakan hadiah menarik bagi mereka yang telah bertanya dan juga bagi ibu yang mampu menjawab pertanyaan dari narasumber. Kegiatan kemudian berakhir saat tidak terasa sudah berkumandang azan magrib.
Pada kesempatan tersebut, ibu Sushantika selaku ketua PKK menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Beliau berharap, ke depan waktu penyelenggaraan bias lebih lama, sehingga ibu-ibu dapat praktik langsung tentang bagaimana memberikan stimulan agar anak mereka aktif berkomunikasi. Tidak hanya dalam memproduksi Bahasa, namun juga bagaimana memersepsi Bahasa orang lain.